Rabu, 19 Maret 2014

Puisi Toto St Radik " Amsal Sebilah Pisau"



AMSAL SEBILAH PISAU
Oleh :
Toto ST Radik
pisau yang tergeletak di atas meja makan itu terisak
sedih
sudah berharihari tak ada apa pun, sekadar bawang merah
atau seekor cicak melintas, untuk dicincang
jamur karat membelukar di tubuhnya yang kian suram dan
renta
matanya yang tumpul masih berkilat karena siksa lapar
namun ruang dan waktu yang mengepung dirinya hanya
menurunkan sepi
seseorang meninggalkannya begitu saja di meja makan itu
tanpa tugas tanpa mangsa
padahal begitu nyaring ia dengar suara erang daging dan
deras darah
yang muncrat di jalanjalan kelam dari jaman ke jaman
sejak qabil membantai habil
o, daging yang ranum darah yang harum
aku menginginkanmu di hari tuaku yang buruk ini! ratapnya
pedih dibekuk kenangan yang mendatanginya
bertubitubi
pisau yang tergeletak di atas meja makan itu meraung
sangsai
seperti putus asa
sudah berharihari ia tak menemu cara bunuh diri: mengakhiri
seluruh perjalanannya dan memulai lagi pengelanaan baru
menyusuri jalanjalan kelam di dunia lain
bersama orangorang lain
sebagai korban
—Serang, 1998-1999
Republika Online edisi:07 Nov 1999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar